Tanjungpinang (UMRAH News)- Mahasiswa
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Jumat (21/12/2012) mengikuti seminar
mengenai peranan LPS dalam menjaga stabilitas perbankan nasional dan
perekonomian global di Indonesia. Seminar ini dilaksanakan di kampus UMRAH FKIP
dengan tujuan untuk menjamin simpanan nasabah penyimpan dan memelihara
stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya serta seiring dengan
perkembangan zaman perekonomian global di Indonesia diharapkan meningkat pada
tahun yang akan datang.
Mahasiswa yang mengikuti seminar tersebut
tidak hanya terdiri dari mahasiswa FKIP saja, tetapi ada beberapa mahasiswa
dari fakultas lain yang ikut serta pada saat seminar berlangsung. Seminar tersebut
berisikan tentang peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin semua
bank baik itu bank umum maupun BPR yang beroperasi di Indonesia dengan maksimal
penyimpanan Rp 2 Milyar per nasabah per bank.
LPS membayar simpanan nasabah yang layak bayar
dengan syarat 3T yaitu tercatat dalam
pembukuan bank, tingkat bunga tidak melebihi tingkat bunga
penjaminan LPS, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Menurut Noor Cahyo, “Kepercayaan nasabah
terhadap sistem perbankan nasional sebaiknya dijaga dan ditingkatkan agar
terciptanya stabilitas sistem keuangan yang kuat dan sistem perbankan yang
sehat.” Dengan demikian, masyarakat dapat memilih bank yang dapat dipercaya
atas dasar kesehatan dan kinerja bank, sehingga uang yang disimpan dapat
terjamin dengan baik. Nilai simpanan yang dijamin mencakup saldo pada tanggal
pencabutan izin usaha bank yang meliputi pokok ditambah bunga atau bagi hasil
yang telah menjadi hak nasabah. Nilai simpanan yang dijamin merupakan hasil
penjumlahan saldo seluruh rekening simpanan nasabah, baik rekening tunggal
maupun rekening gabungan.
“Proyeksi ekonomi global di Indonesia
diprediksikan pada tahun 2013 mendatang mencapai 6,3. Hal ini berarti ekonomi
di Indonesia telah mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 6,2. Inflasi pada bulan November lalu secara umum mengalami penurunan
dari 5,75 menjadi 4,40,” kata bapak dr. Harry Azhar Azis. Hal tersebut perlu
ditingkatkan pada tahun berikutnya agar perekonomian di Indonesia menjadi lebih
baik dan potensi ekonomi di Kepulauan Riau juga diharapkan meningkat dan
semakin berkembang sehingga dapat bersaing dengan 6 kabupaten atau kota
lainnya.