Jumat, 04 Januari 2013

Syarat Simpanan LPS Layak Dibayar Melalui 3T


     Tanjungpinang (UMRAH News)- Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Jumat (21/12/2012) mengikuti seminar mengenai peranan LPS dalam menjaga stabilitas perbankan nasional dan perekonomian global di Indonesia. Seminar ini dilaksanakan di kampus UMRAH FKIP dengan tujuan untuk menjamin simpanan nasabah penyimpan dan memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya serta seiring dengan perkembangan zaman perekonomian global di Indonesia diharapkan meningkat pada tahun yang akan datang.
     Mahasiswa yang mengikuti seminar tersebut tidak hanya terdiri dari mahasiswa FKIP saja, tetapi ada beberapa mahasiswa dari fakultas lain yang ikut serta pada saat seminar berlangsung. Seminar tersebut berisikan tentang peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin semua bank baik itu bank umum maupun BPR yang beroperasi di Indonesia dengan maksimal penyimpanan Rp 2 Milyar per nasabah per bank.
     LPS membayar simpanan nasabah yang layak bayar dengan syarat 3T  yaitu tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga tidak melebihi tingkat  bunga  penjaminan LPS, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
     Menurut Noor Cahyo, “Kepercayaan nasabah terhadap sistem perbankan nasional sebaiknya dijaga dan ditingkatkan agar terciptanya stabilitas sistem keuangan yang kuat dan sistem perbankan yang sehat.” Dengan demikian, masyarakat dapat memilih bank yang dapat dipercaya atas dasar kesehatan dan kinerja bank, sehingga uang yang disimpan dapat terjamin dengan baik. Nilai simpanan yang dijamin mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha bank yang meliputi pokok ditambah bunga atau bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah. Nilai simpanan yang dijamin merupakan hasil penjumlahan saldo seluruh rekening simpanan nasabah, baik rekening tunggal maupun rekening gabungan.
     “Proyeksi ekonomi global di Indonesia diprediksikan pada tahun 2013 mendatang mencapai 6,3. Hal ini berarti ekonomi di Indonesia telah mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,2. Inflasi pada bulan November lalu secara umum mengalami penurunan dari 5,75 menjadi 4,40,” kata bapak dr. Harry Azhar Azis. Hal tersebut perlu ditingkatkan pada tahun berikutnya agar perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik dan potensi ekonomi di Kepulauan Riau juga diharapkan meningkat dan semakin berkembang sehingga dapat bersaing dengan 6 kabupaten atau kota lainnya.