Senin, 22 Oktober 2012

Perbaikan Berita Kamariah D2


Kecelakaan Tragis, Kaki dan Tangan Kanan Diamputasi

         Batu Kacang- Kecelakaan tragis terjadi Kamis (18/10) lalu di daerah kuburan cina kecamatan Singkep, Batu Kacang. Kecelakaan ini melibatkan seorang pelajar SMA yang mengakibatkan pelajar tersebut mengalami luka parah karena ketika mengendarai sepeda motor ia memainkan ponselnya hingga ia tidak memperhatikan kondisi arus lalu lintas saat itu.

        Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 ketika pulang sekolah, sepeda motor Beat yang dikendarai Mita (17), seorang pelajar SMA kelas XII mengalami kecelakaan tragis. Saat melewati jalan raya tersebut Mita sedang memainkan ponselnya hingga ia tidak menyadari kalau didepannya ada sebuah truk yang ingin menuju ke arah yang berlawanan dengannya.

       Ketika melihat ada truk di depannya, Mita sangat terkejut dan shock sehingga tidak bisa mengendalikan diri dan akhirnya terjadi tabrakan. Sepeda motor yang dikendarai Mita menabrak truk yang ada di depannya. Hamid (40), seorang warga daerah Batu Kacang yang kebetulan lewat di tempat kejadian itu berlangsung mengatakan bahwa seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor tersebut yang telah mengambil jalan truk yang ada di depannya sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari lagi.

       Seketika sepeda motor korban menabrak truk di depannya. Korban akhirnya terpental ke aspal. Korban mengalami luka parah dengan keadaan tubuh yang tidak berdaya lagi dan tidak sadarkan diri. Tangan kanan dan kakinya mengalami patah saat diselidiki warga setempat. Wajahnya luka-luka dan memar. Motor yang dikendarainya remuk dan tidak berbentuk lagi. Sedangkan pengendara truk tidak terjadi apa-apa hanya saja disaat kecelakaan terjadi truk tersebut miring ke sebelah kanan, untung saja cepat dikendalikan sopirnya.

        Andra (38), yang merupakan pengendara truk tersebut dituntut oleh orang tua korban untuk mempertanggungjawabkan dan mengganti rugi atas terjadinya kecelakaan tersebut. Walaupun yang membuat kesalahan kendaraan yang lebih kecil tetapi kendaraan yang besar tetap harus bertanggungjawab.

“ Saya telah mengambil jalan sebelah kiri sesuai dengan jalur yang ditentukan dan saat itu saya mengendarai truk dengan kecepatan tidak terlalu tinggi. Saya saja sangat cemas dan terkejut ketika tabrakan terjadi dan saya tidak dapat mengelak lagi,” jelas Andra saat ditanyai seorang warga desa tersebut.

           Korban mengalami masa kritis yang hebat dalam keadaan masih pingsan segera dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) di Kecamatan Singkep. Dokter menangani pasien dan  berusaha semaksimal mungkin agar pasien bisa melewati masa kritisnya dengan baik.

         Dr. Ryan merupakan seorang dokter muda di RSU tersebut mengatakan bahwa kaki dan tangan kanan pasien akan segera diamputasi karena luka yang dialaminya sangat parah. Usulan tersebut langsung disetujui orang tua korban.

        " Saya sangat menyetujui apapun saran dari dokter asalkan anak saya bisa sembuh seperti semula. Saya akan melakukan apa saja untuk kesembuhan anak saya." kata Maisarah, ibu korban saat ditemui di RSU kemarin sore.

        " Saya akan melakukan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien ini." ujar Dr. Ryan. Segala alat medis telah disediakan  di ruang  UGD, secepatnya akan dilaksanakan amputasi tersebut.