Bahagia
di Ujung Derita
Tiga
tahun Tiara jalani hidup jauh dari orang tuanya. Orang tua Tiara menitipkan
gadis ini tinggal bersama bibinya untuk melanjutkan sekolah di sebuah SMA yang
terletak tidak jauh dari rumah bibinya. Ibu Tiara sepenuhnya mempercayai wanita yang merupakan kakak dari suaminya itu
untuk mengajar dan mendidik anaknya selama tinggal di tempat bibinya itu.
Hari
pertama Tiara datang bersama orang tuanya disambut oleh bibi dengan senyuman
yang sangat ramah. Tiara juga merasa sangat senang ketika pertama kali tinggal
di rumah bibinya itu. Selain baik,
bibinya sangat perhatian dengan Tiara. Sejak saat itu Tiara memulai
hidup bersama bibi.
Bulan
berganti bulan dan tahunpun berganti tahun. Setelah setahun tinggal bersama
bibi, Tiara baru merasa sangat jauh-jauh berbeda ketika tinggal dengan orang
tuanya sendiri. Tetapi inilah jalan yang
harus ia tempuh. Ia ingat pesan orang tuanya agar belajar dengan giat
dan menjadi orang yang berguna nantinya. Dengan sejuta harapan dan tekad yang
kuat Tiara lewati semuanya dengan hati yang sabar.
Tiara
juga termasuk anak yang patuh dan penurut, tetapi yang dilakukannya selalu
salah dimata sang bibi. Tak jarang Tiara juga sering di marah, Tiara akui
sepenuhnya mungkin itu kesalahan darinya. Mungkin bibi ingin melakukan yang
terbaik untuk Tiara. Tiara juga sadar ia harus banyak belajar dari orang lain
agar bisa menjadi anak mandiri. Hal itu tidak pernah terlintas dihati Tiara
untuk membenci bibinya. Dia tetap menyayangi bibinya seperti menyayangi orang
tuanya sendiri. Padahal disaat tinggal di rumah bibi, Tiara tidak pernah
diizinkan keluar rumah kecuali ada tugas kelompok, itupun tidak boleh terlalu
lama. Oleh karena itu selama SMA Tiara tidak pernah mengikuti kegiatan apapun
di sekolah.
Setiap
ada permasalahan di rumah bibi, Tiara tidak pernah menyampaikan masalah
tersebut kepada orang tuanya. Biarlah masalah itu selesai dengan sendirinya.
Tiara hanya bisa menahan air mata, berusaha untuk tegar dan selalu bersabar
atas cobaan yang diterimanya. Biarlah semuanya berjalan sesuai dengan garis
yang telah ditentukan.
Akhirnya
waktu yang dinanti-nantikan tiba. Tiara berhasil lulus dari SMA tersebut dengan
nilai yang maksimal. Tiara sangat berterima kasih karena bibi yang telah mampu
mendidik dan mengajari arti kehidupan yang sesungguhnya pada dirinya hingga ia
tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasa. Memang benar suatu keberhasilan itu
bisa diraih berawal dari penderitaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar