Senin, 14 Oktober 2013

Cerpen Rasa Yang Tertunda




      Namanya Imelda Larasati , biasanya dipanggil dengan sebutan Imel. Ia baru saja menginjak usia 16 tahun, masih belia sekali. Sekarang imel menduduki bangku SMA kelas XI IPA 2. Imel terkesan gadis yang periang, ramah, cerdas, baik hati, dan gampang bergaul sama siapa aja. Itulah sifat yang disukai teman-teman darinya. Saat pertama masuk SMA ia langsung mempunyai teman baru, mereka adalah Dinda, Dimas, dan Alisa. Semakin hari hubungan mereka semakin dekat. Dalam waktu singkat mereka mampu mengenali pribadi masing-masing dan saling berbagi cerita, suka dan duka serta canda tawa bersama. mereka selalu belajar bersama, ke perpustakaan bersama, dan segala sesuatunya selalu dilakukan bersama. Akhirnya mereka sepakat untuk menjalin sebuah persahabatan yang akan tetap terjaga selamanya. Hal itu sangat menyenangkan bagi Imel, “ moga kebahagiaan ini tidak akan pernah berakhir”, batinnya.
     Hari-hari yang mereka lalui begitu indah, lengkap, berwarna, dan menyatu dalam kebersamaan. Sampai suatu ketika hal yang pernah Imel takutkan akhirnya terjadi juga, yaitu jatuh cinta kepada sahabat sendiri. Imel merasakan perasaan yang berbeda akhir-akhir ini ketika bersama Dimas. Perasaan yang tidak sama seperti biasanya kini dialami Imel. Jatuh cinta yang pertama kali ia rasakan.
    Awalnya Imel menganggap itu hanya perasaan sayang terhadap sahabat, tapi lama-kelamaan ia semakin merasa bahwa itu lebih dari perasaan sayang sebagai seorang sahabat. Rasa ini begitu spesial untuk seseorang. Dia selalu terbayang dengan semua hal yang berhubungan tentang Dimas, Imel sendiri nggak ngerti kenapa hal itu bisa terjadi pada dirinya. Imel sangat tidak menyangka dan tidak menduga sebelumnya. Perasaan ini bukan ia yang menginginkan tetapi muncul dengan sendirinya.  Di sisi lain Imel takut hubungan persahabatannya jadi hancur jika Dimas mengetahui tentang perasaan Imel yang sebenarnya. Imel hanya tidak ingin hal itu terjadi antara dia dengan Dimas tetapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya kalau dia mencintai Dimas. Semuanya jadi serba salah. Cinta memang selalu hadir tanpa disadari, tidak ada yang bisa menebak kapan cinta itu datang dan kepada siapa kita akan jatuh cinta.
      “Tapi apa dia juga mempunyai perasaan yang sama denganku? Dimas begitu baik kepadaku, aku nggak mau salah mengartikan kebaikannya. Mungkin saja dia baik hanya karena aku sahabatnya. Aku berusaha mencoba menghilangkan perasaanku padanya, tapi kenapa aku tidak pernah bisa ngelakuin itu? Kutepiskan semua keraguan dijiwaku tetapi semakin hari malah semakin bertambah besar rasa sayangku pada Dimas” sederetan kata-kata itu terus menghantui pikiran Imel dan mengetuk dinding hatinya.
      Imel nggak berani menceritakan tentang perasaan ini kepada Dinda dan Alisa bahwa Ia mencintai Dimas. Mereka tidak pernah mengetahui hal itu. Mereka tidak pernah mengetahui tentang perasaan Imel pada Dimas. Imel berusaha untuk menyembunyikan perasaannya itu dalam-dalam.
     Ternyata memendam sebuah perasaan sungguh tidak menyenangkan. Ada keganjilan yang belum sempat diutarakan. Tetapi inilah yang dihadapi Imel, ia bingung harus berbuat apa. Dia tidak mau persahabatannya dengan Dinda dan Alisa jadi hancur hanya gara-gara ia jatuh cinta sama Dimas. Sekarang mereka masih tetap belajar bareng, jalan bareng dan ngelakuin hal yang biasanya mereka lakuin sama-sama. Imel tidak bisa dan tidak akan pernah bisa jika harus kehilangan sahabat yang telah jadi bagian dari hidupnya, mereka sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Tetapi bagaimana dengan perasaannya? Imel juga tidak ingin kehilangan orang yang ia cintai. Dimas sangat baik, selain cakep dia juga tipe cowok yang pengertian. Dia beda dari cowok lainnya yang pernah dikenal Imel sebelumnya. Senyumannya yang teduh dan penuh daya pikat itu membuat Imel tak mampu berkata apa-apa jika senyuman itu dilemparkan Dimas buatnya. Hatinya berbunga-bunga, seakan terbang melayang di alam maya. Dunia terasa berhenti berputar saat itu juga. Ada ketenangan dan kedamaian tersendiri yang ditemukan Imel ketika bersama Dimas. Awalnya dari rasa kagum hingga ia benar-benar menyayangi Dimas lebih dari seorang sahabat. Perasaan yang selama ini Imel khawatirkan ternyata muncul juga seiring dengan bergulirnya waktu dan adanya kebersamaan diantara mereka.
     “ Apakah aku salah atas perasaan ini? Tapi apa mungkin aku dan dia bersatu dalam ikatan cinta? Apa dia juga mempunyai perasaan yang sama kepadaku?” Imel terus bertanya-tanya dalam hatinya.
      Tetapi Dimas selalu bilang kalau di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin, semuanya pasti bakal terjadi kalau kita mau berusaha dan berdoa dan kalau kita yakin kita bisa, itu semua akan terwujud. Itulah kata-kata yang selalu terbayang dalam ingatan Imel. Sesosok pria seperti Dimas yang telah berhasil merebut hati gadis manis ini dan membuatnya malu atas keterangannya sendiri. Imel nggak sanggup jika harus terus-terusan memendam perasaan ini. Sampai kapan ia harus menunggu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah ia buat. Mudah-mudahan rasa ini tidak pernah salah dan bukan dengan orang yang salah. Cinta yang telah tertanam kini mulai tumbuh secara perlahan. Biarlah waktu yang akan menjawab semua yang masih tersirat itu.








Cerpen Kekasih Untuk Sahabatku



      Hari ini hari senin. Mentari seakan tersenyum mulai tampak bercahaya keluar dari tempat persembunyiannya. Titik-titik embun masih tersisa disela-sela dedaunan hijau, bunga-bunga mulai bermekaran menebarkan aroma bahagia sesuai dengan perasaan Nadia saat ini. Namanya Nadia Indriani, biasanya di panggil dengan sebutan Nadia.  Gadis ini terlihat selalu bahagia walaupun hatinya menangis. Ia tidak mau menampakkan kesedihannya karena itu akan membuat dirinya semakin terpuruk. Baginya biarlah semua itu lepas dengan senyuman keikhlasan.
“ Nad… suara ibu terdengar samar-samar memanggil anak kesayangannya itu.
“ Iya Bu” jawab Nadia yang masih di kamar. Nadia langsung bergegas menuju ke ruang makan. Segelas susu hangat dan sepiring nasi goreng telah tersaji di atas meja. Setelah sarapan, jam sudah menunjukkan pukul 06.30 menit. Nadia berpamitan kepada ibunya untuk berangkat ke sekolah.
“ Bu, Nad berangkat ya.. Assalamualaikum..” pamit Nadia sambil menyalami tangan wanita separuh baya itu.
“ Iya Nak, hati-hati di jalan. Waalaikumsalam..”
“ Baik Bu..” balas Nadia dengan senyuman yang sumringah sambil berlalu dari hadapan sang ibu.
     Nadia merupakan anak satu-satunya dari keluarga ini yang lebih tepatnya lagi disebut anak tunggal. Ayah telah lama meninggal ketika umurnya masih 4 tahun, sejak itu Nadia diasuh dan di besarkan ibunya. Akhirnya ia tumbuh menjadi gadis yang solehah, baik, penyabar, berbudi pekerti luhur, dan banyak lagi sifat baik lainnya hingga tidak dapat dituliskan satu persatu kebaikannya. Ia sangat patuh dan berbakti kepada ibunya. Sejak ayah meninggal, ibunya lah yang mengambil alih untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ibu Nadia bekerja sebagai penjual jamu keliling. Hasilnya Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan mereka. Selain itu ibu Nadia juga mempunyai sebuah warung kecil yang menjual barang kecil-kecilan. Setelah pulang sekolah Nadia selalu membantu ibu untuk menjaga warung itu.
     Dengan sejuta semangat Nadia melangkahkan kaki menuju ke sekolahnya. Hari ini kelihatannya ia ceria banget, ntah apa gerangan yang membuat gadis manis itu bisa sebahagia ini. yang pastinya ia akan ketemu ma pujaan hatinya di sekolah dan kedua ia akan ketemu ma sobat karibnya, Olivia. Olivia merupakan sahabat terbaik Nadia sejak dari kecil. Cukup lama juga persahabatan mereka bisa bertahan hingga kelas XII sekarang ini. Olivia gadis yang baik, periang, selalu ngerti sahabatnya tetapi agak sedikit manja. Dari kejauhan udah keliatan Olivia duduk di koridor sekolah. Nadia pun langsung menghampirinya.
     Tidak berapa lama kemudian bel tanda pelajaran pertama dimulaipun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing, begitu juga dengan Nadia dan Olivia. Mereka langsung bergegas melangkah menuju ke kelas XII IPA 2. Mata pelajaran pertama adalah pelajaran yang paling disukai Nadia yaitu hitung-menghitung, tidak lain pelajaran itu adalah matematika apalagi guru yang mengajarnya sangat ramah dan menyenangkan, rumus demi rumus dijelaskan dengan metode yang mudah dipahami oleh siswanya.
     Aldo, yang merupakan pacar Nadia adalah pria yang terkesan baik, dewasa, cakep, keren, dan juga sangat perhatian dan pengertian. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama yaitu setahun delapan bulan. Nadia sangat mencintai dan menyayangi Aldo, begitu juga dengan Aldo. Aldo ingin selalu ada buat Nadia, memperhatikan Nadia, dan saling melengkapi satu sama lain. Satu hal yang sangat disukai Nadia dari Aldo yaitu Aldo selalu bisa nerima dia apa adanya bukan ada apanya. Aldo memang terlahir dari keluarga yang berada, ibunya seorang dosen di sebuah Universitas di Bandung sedangkan ayahnya seorang manager perusahaan di sebuah kantor ternama.  Tetapi hal itu tidak pernah terlintas di hati Aldo untuk membandingi latar belakang keluarganya dengan keluarga Nadia. Aldo tetap menyayangi Nadia segenap jiwa dan raganya. Baginya kekurangan dan keterbatasan bukanlah jadi penghalang cinta mereka. Segala yang telah terjalin akan tetap terjaga.
     Aldo, kakak kelas Nadia sekaligus pacarnya itu mempunyai hobby main basket dan piano. Nadia terkesima jika lagi ngeliat Aldo bermain piano. Ia terbawa dengan alunan cerita cinta yang terjalin diantara mereka seiring dengan lantunan lagu yang dinyanyikan Aldo. Rasanya segala aktivitas terhenti begitu saja dengan nada piano yang dimainkan Aldo.
     Hari-hari selalu mereka lewati bersama. Walaupun Nadia punya pacar, tetapi ia tidak pernah ngelupain Olivia yang merupakan sahabat terbaiknya, tempat mengadu suka dan duka. Nadia bangga bisa memiliki dan dimiliki oleh mereka. Nadia ingin terus bersama dan saling berbagi dengan orang-orang yang ia cintai dan sayangi. “Moga kebahagiaan itu tidak pernah berakhir”,  batinnya.
     Keesokan harinya, ketika pelajaran olahraga kepala Nadia mendadak pusing. Sebelumnya ia juga sering pusing tetapi tidak separah ini. Nadia berusaha untuk tidak memanjakan dirinya, tetapi keadaan telah buat dia tidak sadarkan diri. Nadia terjatuh dan pingsan tergeletak di tengah-tengah lapangan basket ketika disuruh lari keliling lapangan. Nadia segera di bawa ke UKS untuk meminta pertolongan pertama. Oliv sangat gelisah, takut terjadi apa-apa dengan Nadia. Mudah-mudahan Nadia hanya kecapean aja, Oliv berusaha menenangkan dirinya. Selama ini Nadia memang sering pusing, tetapi Oliv yang merupakan sahabat terdekatnya tidak pernah mengetahui penyakit apa yang diderita gadis manis itu. Begitu juga Aldo, sebelumnya Aldo juga pernah menggendong Nadia waktu pingsan ketika keluar dari perpustakaan. Setelah menunggu beberapa jam ternyata Nadia tidak juga siuman, akhirnya ia dibawa ke rumah sakit umum. Dokter bilang ia terserang penyakit kanker otak stadium lanjut. Hal itu yang akan membuat Nadia semakin terpuruk setelah mengetahui penyakit yang dideritanya selama ini. Apalagi Olivia dan Aldo, mereka berdua sangat histeris mendengar penuturan dokter. Walau bagaimanapun juga ibu Nadia harus mengetahui kondisi putrinya. Dokter akan berusaha semaksimal mungkin agar pasien bisa sembuh seperti semula. Itulah harapan terbesar yang diharapkan ibu Nadia, Aldo, dan Olivia. Akhirnya Nadia mengetahui penyakit yang di deritanya. Kenyataan pahit harus diterima, dokter memvonis bahwa umurnya tidak akan lama lagi meskipun kita tau takdir ada ditangan Tuhan. Nadia terlihat sedih, karena cepat atau lambat perpisahan itu akan terjadi. Ia akan berpisah dengan ibu yang sangat dicintainya, kekasihnya, dan sahabat terbaiknya. Lagi-lagi butiran bening terus mengalir membasahi pipinya.
     Telah sebulan Nadia dirawat di rumah sakit. Suatu hari, ketika Aldo pamit pulang sebentar kerumahnya. Tiba-tiba Nadia tampak ingin berbicara serius dengan sahabatnya itu.
“Liv, aku mau ngomong sesuatu sama kamu..” kata Nadia.
“ Ngomong apa Nad?” lanjut Olivia
“Jika nanti aku pergi kamu jagain Aldo ya Liv. Aku yakin kamu bisa memperhatikannya karena aku tidak akan pernah bisa bersamanya lagi. Waktuku semakin dekat. Aku sayang sama kalian semua. Tetapi aku rasa tugasku di dunia ini telah selesai. Aku mau kamu jadi kekasih Aldo Liv, itu permintaan terakhirku. Jaga dia seperti aku menjaganya. Tolong tepati jika kamu memang sahabat sejatiku.”
Belum sempat Oliv menjawab, tiba-tiba ibu Nadia dan Aldo muncul dari depan pintu.
“Bu, Al, Oliv maafin semua kesalahan Nadia ya..” kata Nadia lirih
“Iya, tanpa minta maaf pun kami semua memaafkanmu Nad..” jawab ibunya dengan penuh iba
     Kemudian Nadia membalas dengan senyuman yang telah lama tenggelam kini terlihat sangat manis sekali dan iapun menghembuskan nafas terakhir yang disaksikan Ibunya, Aldo, dan Olivia. Nadia telah pergi untuk selamanya. Airmata sudah tidak dapat terbendung lagi. Hanya do’a yang bisa dititipkan agar Nadia tenang di alam sana.

                                                                                                                                Created : Rheiya

Jumat, 04 Januari 2013

Syarat Simpanan LPS Layak Dibayar Melalui 3T


     Tanjungpinang (UMRAH News)- Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Jumat (21/12/2012) mengikuti seminar mengenai peranan LPS dalam menjaga stabilitas perbankan nasional dan perekonomian global di Indonesia. Seminar ini dilaksanakan di kampus UMRAH FKIP dengan tujuan untuk menjamin simpanan nasabah penyimpan dan memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya serta seiring dengan perkembangan zaman perekonomian global di Indonesia diharapkan meningkat pada tahun yang akan datang.
     Mahasiswa yang mengikuti seminar tersebut tidak hanya terdiri dari mahasiswa FKIP saja, tetapi ada beberapa mahasiswa dari fakultas lain yang ikut serta pada saat seminar berlangsung. Seminar tersebut berisikan tentang peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin semua bank baik itu bank umum maupun BPR yang beroperasi di Indonesia dengan maksimal penyimpanan Rp 2 Milyar per nasabah per bank.
     LPS membayar simpanan nasabah yang layak bayar dengan syarat 3T  yaitu tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga tidak melebihi tingkat  bunga  penjaminan LPS, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
     Menurut Noor Cahyo, “Kepercayaan nasabah terhadap sistem perbankan nasional sebaiknya dijaga dan ditingkatkan agar terciptanya stabilitas sistem keuangan yang kuat dan sistem perbankan yang sehat.” Dengan demikian, masyarakat dapat memilih bank yang dapat dipercaya atas dasar kesehatan dan kinerja bank, sehingga uang yang disimpan dapat terjamin dengan baik. Nilai simpanan yang dijamin mencakup saldo pada tanggal pencabutan izin usaha bank yang meliputi pokok ditambah bunga atau bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah. Nilai simpanan yang dijamin merupakan hasil penjumlahan saldo seluruh rekening simpanan nasabah, baik rekening tunggal maupun rekening gabungan.
     “Proyeksi ekonomi global di Indonesia diprediksikan pada tahun 2013 mendatang mencapai 6,3. Hal ini berarti ekonomi di Indonesia telah mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,2. Inflasi pada bulan November lalu secara umum mengalami penurunan dari 5,75 menjadi 4,40,” kata bapak dr. Harry Azhar Azis. Hal tersebut perlu ditingkatkan pada tahun berikutnya agar perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik dan potensi ekonomi di Kepulauan Riau juga diharapkan meningkat dan semakin berkembang sehingga dapat bersaing dengan 6 kabupaten atau kota lainnya.   

Jumat, 07 Desember 2012

Kesalahan pada berita Kamariah D2


Bintan Segera Dipresentasi Pemekarannya

Hasil pengkajian dari konsultan dengan anggaran APBD 2012 senilai Rp 500 Juta siap ditampilkan. Bupati Bintan, Ansarahmad mengakui sekitar satu minggu ini kajian pemekaran dengan konsep dua kabupaten segera akan selesai. Kemarin baru disampaikan secara lisan,  dalam dua tiga hari ini kami akan mendengarkan ekspos hasil kajian tersebut, ujar ansuar, kala ditemui usai temu wicara dengan masyarakat di lokasi eks MTQ di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Jumat(28/9).
Terkait molornya pemaparan hasil Kajian, Ansar menyebut sebelumnya sempat terjadi kekeliruan kemarin sebenarnya sudah disampaikan, namun ada kekeliruan  yang mereka peroleh. Kita bukan kembangkan kota tapi  kabupaten , kalau kota memang susah membagi atau mendeskripsikan, karena kalau kota wilayahnya hanya Tanjung uban saja, jelas ansar.
Setelah pemaparan tersebut, ia menyebutkan bahwa  Pemkab Bintan akan mengadakan musyawarah besar(mubes) masyarakat Bintan yang direncanakan bias dilakukan pada Oktober tahun ini.
“Nanti bisa dipaparkan disitu terkait kelayakannya kami juga akan mengundang para pakar, Herry Azhar Aziz (Anggota DPR-RI asal Kepri) sebagai pembicara ,” terangnya.
Konsep pemekaran Kabupaten Bintan seperti diketahui sebelumnya tengah dirancang menjadi dua bagian, yakni Kabupaten Bintan bagian Timur dan bagian Utara, hal ini diutarakan Ansar sejak tahun 2011 lalu. Setelah wacana pemekaran Tanjunguban menjadi kota adminsitrasi tak memenuhi syarat.  




Kesalahan dalam penggunaan bahasa jurnalistik
1.      Kesalahan Morfologis
Contohnya: Bintan Segera Dipresentasi Pemekarannya.
Seharusnya: Pemekaran Bintan Segera Dipresentasi.
2.      Kesalahan Sintaksis
Contohnya: Bupati Bintan, Ansar Ahmad mengakui sekitar satu minggu ini kajian pemekaran dalam konsep dua kabupaten segera akan selesai.
Seharusnya: Bupati Bintan, Ansar Ahmad mengakui sekitar seminggu ini kajian pemekarandalam konsep dua Kabupaten akan segera selesai.
3.      Kesalahan Kosa kata:
a.      Paparan hasil kajian pemekaran Kabupaten Bintan sempat molor.
Seharusnya: Kata molor diganti berlangsung lama.
b.      Kala ditemui usai temu wicara dengan masyarakat di lokasi eks MTQ di Desa Teluk Bakau.
Seharusnya: kata kala diganti dengan saat/ketika.
Kata eks diganti dengan bekas.